Minggu, 03 Desember 2017

Karam

Teruntuk bulan yang tak kan padam dilahap malam
Teruntuk sinarnya beserta terang cahaya namun tidak pernah kelam
Meskipun malam semakin larut, sinar bulan tidak akan redam
Banyak orang bilang, suasana malam menjadikan hati temaram
Ya, memang benar, masalah hati jika dibiarkan akan tenggelam
Lalu larut dalam heningnya malam
Jiwa-jiwa sepi akan terus menjadi kelam
Ini bukan hanya persoalan bulan yang saat ini menghiasi malam
Melainkan persoalan salah satu hati yang temaram karena dua orang yang duduk hanya saling terdiam
Yang satu menjadi geram
Dan satunya lagi tertawa lepas bak raja yang kejam
Yang satu mulutnya masih terbungkam
Dan satunya lagi matanya malah terpejam
Seakan semua yang sudah terjadi pasti akan tenggelam
Yang satu nampaknya muram
Dan yang satunya lagi nampak seperti orang awam
Yang merasa dirinya tidak paham
Hingga esok lagi matahari tenggelam
Kedua insan yang duduknya saling terdiam, masalah hatinya terus tidak khatam
Tidak ada jawaban atas pertanyaan semalam
Yang satu hanya bisa menyimpannya menjadi kenangan yang tak pernah usam
Dan yang satunya lagi melupakan, meninggalkan dan terus melaju seakan masalah hati bukan urusan yang runyam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tragedi Segelas Es Teh Manis yang Tumpah

Teringat janjiku padanya untuk membawakan oleh-oleh khas Jogjakarta, kami memutuskan untuk bertemu. Ini kali kedua kami bertemu. Sejujurnya ...