Rabu, 30 Desember 2015

Berlalu, Desember

Hari ini baik, awan pun bersahabat
Hari ini hari akhir dari waktu yang meraung-raung menanti kemenangan
Pertempuran hati selama ini kan berakhir
Hari ini baik, tak perlu takut akan sukma yang kan pergi
Selama raga masih menetap, yang berubah hanyalah kenangan masa lalu
Jika kita masih menginginkan kebersamaan, tak perlu ragu tuk katakan
Jika memang kita perlu berjarak, jeda waktu kan siap bergerak
Hari ini baik, bukan hari perpisahan bukan pula hari pergulatan
Selamat berlalu Desember temaram

Kamis, 10 Desember 2015

Elegi Menanti Kepulangan

Ini bukan tentang sepatah dua patah kata selamat tinggal yang belum kau ucapkan
Bukan tentang kemana arah angin yang akan membawamu terbang
Bukan tentang aku yang ditinggalkan atas sebuah keputusan
Bukan tentang kita yang punya cerita-cerita indah nan menyenangkan
Bukan tentang hilangnya kebersamaan setiap waktu datang
Bukan tentang sunyinya dering telepon yang selalu ku nantikan
Bukan tentang senyuman bak sang fajar kecerahan
Bukan tentang tatapan lalu wajah yang kemerahan lalu memesonakan

Ini tentang dua insan yang dipisahkan karena keadaan
Tentang yang ditinggalkan mencoba bertahan
Tentang perpisahan yang mengaharukan
Dan salah seorangnya merindukan

Ini elegi yang tak bertuan
Yang satu hilang dan melayang
Yang satunya diam dan menunggu kepulangan
Pun tak ada tanda kepulangan seseorang

Ini elegi tentang seseorang yang melupakan dan dilupakan
Ditinggalkan tanpa senyuman
Lalu diabaikan
Kemudian hilang


Tragedi Segelas Es Teh Manis yang Tumpah

Teringat janjiku padanya untuk membawakan oleh-oleh khas Jogjakarta, kami memutuskan untuk bertemu. Ini kali kedua kami bertemu. Sejujurnya ...