“Aku bukan seorang yang melankolis, segala yang ku tulis selalu
puitis. Hanya saja aku mencoba kritis dalam aksara yang tengah ku lukis”- Dita
Suci Febrianti
Menulis bukan berarti
pengecut
Bukan berari aku tak
pandai berbicara langsung kepada dia yang disana.
Bukan itu....
Hanya saja menulis
membuatku menjadi seorang yang apa adanya.
Aku merangkai huruf demi
huruf, ku lanjutkan menjadi kata demi kata, seolah aku berusaha membuatnya
indah.
Tiap malam aku menunggu
sesuatu yang datang, ku sebutnya dengan inspirasi. Ah tapi, ku rasa tidak
melulu setiap malam kau harus menunggu inspirasi.
Atau tidak melulu kau
menunggu inspirasi untuk kau sekadar ingin menulis.
Dengan menulis, aku
bermain dengan seseorang yang ku panggil imajinasi. Ya dia seperti temanku.
Ada kata yang tak bisa
diungkap ketika bersuara dengan dia yang disana. Apa boleh buat, aku sampaikan
saja kepada sepatah dua patah kata dalam tulisan. Aku sampaikan dengan lega.
Entah dia membacanya atau tidak. Tidak, aku bukan seorang pengecut.
Hanya saja prinsip ku, dengan menulis, maka suaramu tak akan habis.