Tidak kah kau lihat anak kecil berlari riang
Berlari dengan kencang
Berlari sambil senang-senang
Seakan tak peduli bebatuan yang melintang
Terus berlari dengan jalan yang panjang
Ya, mereka berlari mengejar layangan putus
Berlari terus tak akan pernah pupus
Bahagia mereka seperti itu terus-menerus
Tak peduli badan kurus
Bagi mereka mengejar layangan putus itu harus
Kini layangan sudah didapat
Mereka melompat-lompat
Bahkan mandi sore pun tidak sempat
Tak apa, terpenting layang harus dipegang erat
Melihat perjuangan mereka yang cukup berat
- mengejar layangan putus.
Angin membawa ke mana gerak, langkah, dan ekpresi ku pergi. Aku memutuska untuk berhenti di sini, ya di tempat ini di mana aku bisa menulis mengeja kata demi kata agar kau baca.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tragedi Segelas Es Teh Manis yang Tumpah
Teringat janjiku padanya untuk membawakan oleh-oleh khas Jogjakarta, kami memutuskan untuk bertemu. Ini kali kedua kami bertemu. Sejujurnya ...
-
Inilah Saya Bagi Keluarga: Mutiara Empunya Ibu Perkenankanlah saya merefleksikan sedikit coretan saya ini dengan harapan angin memb...
-
Aku akan melanjutkan ceritaku yang sempat terhenti. Baiklah, kita gunakan saja inisial. Berhubung dia seorang yang keras kepala, mari k...
-
Setelah sekian lama udah gapernah ngeblog atau nulis-nulis gabut, akhirnya malam ini gue memutuskan untuk menulis. Aduhh sebenernya masih ad...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar